Latest Entries »

Hati-Hati Kehujanan

 

kehujanan

Akhir-akhir ini cuaca sedang tidak menentu. Kadang panas kadang hujan bahkan terkadang panas featuring hujan 😀 hehe tapi memang benar adanya, terkadang cuacanya panas tetapi hujan. Cuaca yang tidak menentu ini sering kali membuat kondisi daya tahan tubuh kita menurun, terlebih ketika kita kehujanan banyak dari kita mengalami Sakit Kepala, Flu dan batuk, kenapa bisa demikian?
seperti dikutip dari Menshealth, Air hujan akan membuat suhu lebih dingin terutama di daerah kepala, kondisi ini membuat tubuh berusaha mengeluarkan energi lebih besar untuk mengurangi rasa dingin tersebut.  Umumnya penyebab orang menjadi sakit setelah kehujanan disebabkan oleh paparan suhu dingin yang tidak biasa atau mendadak sehingga menurunkan sistem kekebalan tubuh dan penyempitan pembuluh darah. Ketika hujan atau cuaca dingin, virus akan menyebar lebih cepat dan menginfeksi satu sama lain yang membuat seseorang menjadi lebih mudah sakit karena sistem kekebalan tubuh yang menurun .

Selain itu air hujan yang turun juga mengandung gas-gas atau senyawa yang ada di udara sehingga lebih bersifat asam. Hujan yang turun rintik-rintik atau gerimis membuat konsentrasi asam dari gas dan senyawa ini semakin besar, sehingga orang bisa tetap sakit meski hanya kena gerimis.

Penyebab lainnya adalah tekanan udara yang rendah saat hujan atau mendung turut mengakibatkan penurunan sistem kekebalan tubuh sehingga memicu terjadinya sakit kepala atau penyakit infeksi lainnya.

nah sobat, sebaiknya mulai dari sekarang harus lebih waspada jika ingin berpergian kemana-mana khususnya bagi para pengendara motor, jangan lupa selalu siap sedia jas hujan di bagasinya.

Apabila kehujanan disarankan agar segera membilas rambut yang terkena air hujan sebagai cara menghilangkan senyawa-senyawa dan gas bersifat asam yang terbawa dalam air hujan, serta mengganti pakaian yang basah agar suhu tubuh tidak semakin dingin yang membuat kekebalan tubuh makin menurun dan menghindari masalah kulit.

Salam Healthy

 

Source : HealthyDetik, MensHealth

atit peyut

Jangan Sepelekan Sakit Perut !, kata-kata tersebut saya seringkali dengar dari ibu saya. Memang terdengar sepele karena mungkin hampir semua orang pernah merasakan yang namanya sakit perut, tidak mengenal usia, ras, gender dan pekerjaan, sakit perut dipastikan menyerang siapa pun, apalagi kalau kita sudah terkena penyakit ini, sakitnya bisa mengganggu aktifitas kita sehari-hari.

Tapi kenapa sakit perut bisa terjadi yah sob? Dan apa saja gejalanya? menurut Dr Vivek Kaul, kepala divisi gastroenterologi dan hepatologi dari University of Rochester Medical Center di Rochester, New York menuturkan ada beberapa penyebab rasa sakit di perut, berikut diantaranya.

1.  Luka di lambung
Adanya luka atau bisul di lambung dan duodenum (bagian pertama dari usus kecil) merupakan penyebab utama sakit perut. Nyeri biasanya menyerang daerah perut tengah atas dan kadang terjadi setelah makan. Luka di duodenum kadang membuat kita terbangun di malam hari akibat sakit.

2. Radang usus (diverticulitis)
Peradangan ini terjadi di kantong yang terbentuk di lapisan usus biasanya usus besar. Gejalanya berupa kram di perut bagian bawah dan biasanya diet tinggi serat bisa membantu.

3. Pankreatitis
Peradangan pankreas bisa menyebabkan rasa sakit terbakar di perut bagian atas atau tengah, beberapa orang bahkan ada yang merasa linu sampai ke punggung. Biasanya orang bersandar ke depan atau berbaring terlentang untuk mengurangi rasa sakit dan meredakan nyeri, mual dan muntah.

4. Batu Empedu
Batu empedu terbentuk di kandung empedu, batu-batu ini menyebabkan pembengkakan dan memblokir saluran usus sehingga timbul sakit. Sakit batu empedu cenderung menyerang sisi kanan perut bagian atas terutama setelah makan berlemak karena memicu kandung empedu berkontraksi.

5. GERD
Gastroesophageal reflux disease (GERD) menyebabkan nyeri di perut atas dan dada bagian bawah atau nyeri di ulu hati. Penyebabnya katup yang memisahkan perut dari kerongkongan lemah sehingga makanan dan asam lambung bisa naik ke atas. Mengonsumsi terlalu banyak makanan atau jenis makanan berlemak bisa memperburuk keadaan.

6. Stres
Stres bisa menyebabkan sakit kepala, tekanan darah tinggi, insomnia dan masalah perut. Selain itu depresi telah dihubungkan dengan masalah pencernaan serta sindrom iritasi usus besar. Depresi bisa menyebabkan perut sakit tapi sakit perut yang konstan.

7. Intoleransi laktosa
Umumnya disebabkan karena tubuh tidak bisa menerima laktosa yaitu gula yang ditemukan dalam produk susu dan susu. Biasanya menyebabkan sakit perut ringan, kembung, diare, bersendawa, gas dan gangguan pencernaan.

8. Efek samping obat
Bifosfonat oral yang berguna membantu mempertahankan kepadatan tulang dan mencegah osteoporosis bisa menyebabkan pembengkakan dan rasa sakit di esofagus. Sedangkan obat nyeri yang dikenal NSAID seperti ibuprofen dan aspirin bisa menyebabkan pembengkakan di lapisan lambung.

9. Endometriosis
Kondisi ini terjadi ketika sel-sel dari dinding rahim yang tidak tumbuh di tempatnya. Biasanya ditandai dengan nyeri, perdarahan tidak teratur dan infertilitas. Endometriosis sulit didiagnosis dan seringkali membutuhkan rujukan dokter kandungan dan USG panggul.
10. Radang usus buntu
Radang usus buntu lebih sering terjadi pada anak-anak dan dewasa muda, biasanya dimulai dengan rasa sakit di bagian perut tengah dan terus berkembang ke bagian kanan bawah perut. Jika tidak dihilangkan bisa pecah dan berpotensi mengancam hidup.

11. Keracunan makanan
Kondisi ini bisa disebabkan oleh keracunan makanan akibat virus atau bakteri, biasanya menyebabkan sakit perut yang disertai dengan diare dan muntah. Dalam kasus yang yang jarang, keracunan makanan bisa serius atau fatal.

Nah sob, sudah tahu kan penyebab dan gejala dari sakit perut? 😀 mulai sekarang harus lebih waspada dan berhati-hati yah sob jika sakit perut.

“- Salam Healthy -“

Source : dari berbagai sumber

Image

Air Conditioner (AC), siapa yang tak kenal AC, hampir sebagian besar dari kita pernah bahkan sering merasakan sensasi sejuk dan dinginnya pendingin udara tersebut. mulai dari kantor hingga rumah-rumah, AC selalu memberikan sensasi kesejukannya. Tapi tahukah sobat ? jika menggunakan AC terus menerus memiliki dampak yang kurang baik bagi kesehatan? Apalagi yang ditempat kerjanya Full AC, waah wajib baca nih :D.

seperti dikutip di globaltvedmonton, ternyata penggunaan AC secara berlebihan atau penggunaan dalam jangka waktu yang lama dapat memberikan dampak kurang baik bagi kesehatan. berikut ini beberapa dampak tersebut,

1. Ketidakmampuan Tubuh Menghadapi Panas

Jika tubuh kita menghabiskan banyak waktu di lingkungan ber-AC kemungkinan akan cenderung sulit mentolerir suhu musim panas. Biasanya ini diakibatkan stres tubuh karena berpindah dari lingkungan dingin ke lingkungan bersuhu panas. Ketidakmampuan tubuh mentolerir suhu panas itu juga bisa meningkatkan kasus kematian akibat cuaca panas.

2. Masalah Pernafasan

AC juga diketahui bisa dapat menyebarkan penyakit pernapasan seperti Legionnaire, yang bisa sebabkan batuk, demam hingga pneumonia (penyakit paru-paru).

3. Terkena Penyakit & Kelelahan Rutin

Menurut penelitian menunjukkan bahwa orang yang selalu bekerja dalam ruangan ber-AC memiliki kemungkinan untuk mengalami sakit kepala kronis dan rasa lelah yang terus menerus terjadi. Mereka yang bekerja di dalam gedung terus menerus terkena udara dingin sehingga mungkin alami iritasi membran mukosa dan kesulitan bernapas. Hal itu membuat Anda lebih rentan terhadap pilek, flu dan penyakit lainnya.

4. Kulit menjadi kering
Berjam-jam menghabiskan waktu di lingkungan ber-AC dapat menyebabkan kulit Anda kehilangan kelembaban. Apalagi jika Anda tidak membantu kelembaban kulit dengan mengaplikasikan lotion. Beberapa kasus kulit kering yang parah bisa mengakibatkan eksim atau penyakit kulit lainnya.

5. Menyebabkan gangguan syaraf 

menurut Dr. Wendra Ali. Sp.S, spesialis saraf di RS Internasional Bintaro. suhu yang kelewat dingin dan semburan udara yang langsung dari AC maupun kipas angin yang mengenai wajah, kepala, dan leher dalam waktu lama (misalnya saat tidur malam), bisa menyebabkan beberapa gangguan saraf.

nah, itulah beberapa dampak negatif dari penggunaan AC secara berlebihan atau dalam jangka waktu yang lama. tetapi bukan berarti kita harus meninggalkan / menghindari penggunaan AC, hanya saja setelah mengetahui dampak-dampak tersebut di atas alangkah baiknya kita mengurangi penggunaan AC secara berlebihan. karena selain menjaga kesehatan, penggunaan AC secara bijak dan sesuai kebutuhan juga dapat menghemat energi … betul gak sob ? ^_^

“- Salam Healthy -“

source : dari berbagai sumber